Archive for the ‘Psikologi I/O’ Category

204 Pilkada serentak 9 Desember 2015 kali ini menarik untuk dikaji. 197 Kabupaten/Kota dan 7 Provinsi. Banyak sudah terprediksi, namun ada beberapa diluar prediksi. Incumbent menang adalah biasa, justru kalah artinya ada yang salah selama memimpin. Itulah “pengadilan” demokrasi, saat dipersepsi baik dalam memimpin maka akan mendapat reward terpilih lagi, sebaliknya saat kepemimpinan dipersepsi buruk maka punishment.

Keberanian kaum muda untuk maju dalam pasangan calon pilkada patut diapresiasi, terlebih banyak kemenangan diraih oleh pasangan calon yang masih muda ini. Disebut muda karena usia maksimal 50th. Hal ini menarik, sebab mungkin bisa menunjukkan kematangan politik kaum muda, atau juga menegaskan bahwa saat ini Indonesia mulai memasuki era bonus demografi bahkan hingga 30 tahun kedepan, artinya ini adalah era kaum muda maka kamilah yang memimpin.

Ini adalah kabar baik, perjalanan 17 tahun reformasi masih stagnan, menurut para ahli belum berhasilnya reformasi birokrasi menjadi penyebab signifikan, kenapa belum berhasil? Karena meski sudah reformasi tapi masih saja orang lama dengan paradigma lama. Man bihind the gun. Bahkan sampai pernah ada ide cutting generation.
Saat ini, kaum muda indentik dengan semagat, progresif, dan bersih dari masa lalu.

Falsafah kita adalah menghormati yang tua dan mengasihi yang muda. Tantangannya adalah bagaimana mensinergikan kaum muda ini dengan kaum tua. Optimis, sebab sejarah membuktikan dari kaum mudalah yang mengawali kemerdekaan bangsa ini.

Akankah pemimpin muda era kelas menengah ini berhasil dalam uji?

MELAWAN ARUS

Di Indonesia pembuat arus adalah media. Apa yg d publish habis-habisan media akan menjadi trend setter. Mayoritas masyarakat menjadi follower berita media akibatnya bukan pengetahuan yg didapatkan tapi kenikmatan wawasan.

Arus informasi yg deras ini jk belum diimbangi dg nalar kritis, memilih-memilah, dan kehati-hatian maka akan otak kita mengalami over load informasi akibatnya mengkonsumsi tanpa filter yg bisa merugikan otak kita. Kenapa otak kita jd rugi? Ibarat hardisk, otak ini menampung semua data informasi, jk defragmen data kita belum baik membuat data penting lain susah masuknya. Belum lagi waktu yg tersita hanya utk melihat smartphone dan acara Televisi yg berisi kebanyakan informasi nyaris tanpa sensor.

Bukan lagi kita mengembangkan tradisi membaca buku yg lebih berisi ilmu pengetahuan atau juga Kitab Suci yg berisi doktrin kebajikan.
Akhirnya masyarakat kita adalah terlatih dg arus informasi dan mereka menikmati arum jeram informasi ini. Bukan lagi literasi yang menjadi asas membentuk budaya berpendidikan.

Jadi mau hanyut dalam arus atau membuat arus sendiri?

MENURUT BLOOM

NO RANAH & ASPEK INDIKATOR CARA PENGUNGKAPAN
A. Kognitif

1. Ingatan

    2. Pemahaman

    3. Aplikasi

    4. Analisis

    5. Sintesis

    6. Evaluasi

    Menunjukkan,membandingkan,

    Menghubungkan, menyebutkan, menunjukkan

    Menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri

    Memberikan contoh, menggunakan dengan tepat, memecahkan masalah

    Menguraikan, mengklasifikasikan

    Menghubungkan, menyimpulkan, menggeneralisasikan

    Menginterpretasikan, memberikan kritik, memberikan pertimbangan/penilaian

    Tugas/tes/observasi/

    pertanyaan

    Pertanyaan/tes/tugas

    Tugas/tes/observasi

    Tugas/tes

    Tugas/tes

    Tugas/tes

    B. Afektif

    1. Penerimaan

    2. Sambutan

    3. Penghargaan

    4. Internalisasi

    5. Karakterisasi

    Bersikap menerima, menyetujui, atau sebaliknya

    Bersedia terlibat, partisipasi, memanfaatkan atau sebaliknya

    Memandang penting/bernilai/ berfaedah/harmionis/kagum atau sebaliknya

    Mengakui, mempercayai, meyakini atau sebaliknya

    Melembagakan, membiasakan, menjelmakan dalam pribadi dan perilaku.

    Pertanyaan/tes/skala sikap

    Tugas/observasi/ tes

    Skala penilaian/tugas/ observasi

    Skala sikap/tugas/

    ekspresif/proyektif

    Observasi

    C. Psikomotor

    1. Keterampilan bergerak
    2. Keterampilan ekspresi verbal dan nonverbal

    Koordinasi mata-tangan – dan kaki

    Gerak, mimik, ucapan

    Tugas/observasi/tes tindakan

    Tugas/observasi/tes tindakan

    TAXONOMI PERILAKU (Bloom)

    NO RANAH ASPEK
    1. KOGNITIF
    1. Ingatan
    2. Pemahaman
    3. Aplikasi
    4. Analisis
    5. Sintesis
    6. Evaluasi
    2. AFEKTIF
    1. Penerimaan
    2. Sambutan
    3. Penghargaan
    4. Internalisasi
    5. Karakterisasi
    3. PSIKOMOTOR
    1. Keterampilan bergerak
    2. Keterampilan ekspresi verbal dan non verbal

    Kecakapan hidup (life skill)

    • General life skill

    Self awareness

    • Penghayatan diri
    • Menyadari kelebihan dan kekurangan
    Thinking skill

    • Menggali informasi
    • Mengolah informasi
    • Memecahkan masalah
    Social skill

    • kecakapan komunikasi
    • kecakapan bekerjasama
      • Specific life skill
    Academic skill

    • Identifikasi variabel
    • Merumuskan hipotesis
    • Melaksanakan penelitian
    Vocational skill
    • keterampilan kejuruan

    4 pilar pendidikan (Unicef)

    • Belajar mengetahui
    • Belajar berbuat
    • Belajar hidup bersama, belajar hidup dg. orang lain
    • Belajar menjadi seseorang

    Jika anda sekarang tengah mengikuti suatu organisasi, maka saya ucapkan selamat sebab anda sekarang berada di jalaur yang tepat untuk meraih sukses anda!khsusunya ini adalah mahasiswa. Tulisan ini pandangan saya terhadap mahasiswa.

    Kenapa dengan berorganisasi kita bisa sukses? ada beberapa alasan yaitu pertama,  manusia adalah makhluk sosia tidak ada orang yang sukses karena sendirian, orang yang berhasil dari berbagai bidang pasti berhasil mamanage orang lain, dalam berbagai sistem baik tim work, atasan-bawahan, juragan-majikan, guru-murid, dll. Minimal untuk sukses anda membutuhkan pengakuan orang lain bukan?   Kedua, dengan berorganisasi, anda akan memiliki setidaknya 3 (tiga) syarat sukses yaitu PERGAULAN, JARINGAN , DAN NUMPANG TENAR.

    Pergaulan, dengan berteman anda akan timbul motivasi untuk saling mengupgrade diri jika teman anda organisasi biasanya mereka senang untuk mengaup grade diri, jika teman anda itu orang yang malas dan tidak semangat anda  berada di lingkungan yang kurang tepat. Organisasi yang baik pasti membuat anggotanya mengimprove diri sendiri dan tim mereka.

    Jaringan, sudah menjadi mutlak apabila ingin sukses butuh suatu jaringan. Lewat orgnaisasi anda sudah mendapatkannya. Anda pasti mengenal waralaba bukan? misal aja KFC, besarmana untungnya abaila KFC mempunyai 1 toko yang dibesarkan layaknya hypermart mungkin atau memiliki jaringan toko-toko serupa meski kecil di pelosok negeri? sudah dipastikan yang untuk besar adalah yang memuat jaringan hingga kepelosok negeri. Namanya saja jaring, semakin banyak menebar jaring semakin besar peluang untuk mendapat ikan jadi banyak.

    Numpang tenar, kalau boleh saran,  anda lebih baik ikut ornganisasi yang sudah matang dan terpercaya terlebih bagi anda yang pemula. Ciri organisasi yang mapan diantaran memiliki sistem kepengurusan yang teratur,  tidak terdaji kekolapan apabila berganti pimpinan, dikenal semua orang, dan memberikan peluang kepada anda untuk mengimprove diri.

    Cara suksesnya gimana? jka sudah di organisasi anda segera lakauykan:

    1. Raih posisi yang terbaik dan anda menyukainya, tidak semua posisis puncak itu disukai orang, mungkin ada yang cocok menjadi ketua, atau sekretaris, atau bidang dana, atau humas, dll hal ini tergantung karakter masing-masing orang. Diposisi manapun anda bisa meraih pengalaman anda.
    2. Beri kontribusi maksimal kepada organisasi anda maka anda akan diberi kontribusi yang maskimal juga oleh organisasi. Ini seperti hukum alam, jika anda maksimal di organisasi, maka organisasi anda jadi besar dan terkenal, jadi anda akan dikenal lewat kebesaran organisasi yang telah anda besarkan sendiri, atau anda telah terbukti kemampuan anda lewat organisasi itu.
    3. Tancapkan niat belajar bukan ambisi. Ya bukan ambisi, sebab ambisi bisa memuat niat yang kurang baik, ambisi boleh tapi tetap dalam niatan belajar buakan ingin mengalahkan atau menang sendiri, sebab iklim organisasi tidak mengenal salaing mengalahkan apabila ingin maju namun dalam rangka belajar dan saling kerjasama untuk maju

    Beri yang terbaik untuk diri anda dan organisasi anda, ikutilah organisasi sebanyak anda mau dan mampu terus raih sukses anda.

    pemilu

    Semarak pesta demokrasi di Indonesia semakin menjadi terlebihsemakin dekatnya pemilu tanggal 9 April 2009. Tentu sudah menjadi jamak saja apabila mendekati pemilu partai politik dan para calon anggota legislatif (caleg) marak perkampanye, foto-foto caleg bertebaran di sepanjang jalan dan gang-gang, brosur partai di sebar ke mana-mana, baliho, hingga ilkan dalam media cetak dan elektonik menjadi-jadi, tentu itu bisa memberikan rizki kepada industri komunikasi itu sendiri. Namun sudahkah kampanye memenuhi estetika dan komunikatif? apalagi aturan kampanye yang sudah di tetapkan?

    Untuk aturan kampanye sudah ada yang mengawasi yaitu Panwaslu, nah estetika dan komunikatif anda dan saya yang bisa merasakan dan menilai sendiri meski kurang secara tori tapi merasakan seni dan komunikasi itu bisa dirasakan secara subyektif lho… Lanjut Baca »

    “…. di era sekarang ini orang akan dapat maju dan berkembang
    apabila dapat “menjual” dirinya.”
    “Jika anda berfikir bisa maka akan (bisa melakukannya” —- Noman Vincent Pelae—-

    Pengalaman sebagai Direktur Distribusi PT. HM. Sampoerna membuatnya matang. Kematangan Hermanan Kertajaya telah dibuktikan dengan mendirikan MarketingPlus Profesional Services di tahun 1989. Arek Suroboyo ini adalah pakar pemasaran ulung sekaligus komunikator ulung, kelebihannya adalah mampu menyampaikan konsep dan teori-teori besar secara popular, sederhana, jelas dan mudah ditangkap.

    Buku Marketing Plus 2000: Sisasat Memenagkan Persaingan Global, merupakan karya Hermanan Kertajaya yang berupa kumpulan ide, gagasan dari kerangka kerja bisnis yang sangat strategik serta jitu bagi preusan-perusahaan Indonesia di arena persaingan yang semakin sengit dan penuh kejutan. Buku ini merupakan kumpulan artikel-artikelnya di harian Bisnis Indonesia tentang konsep dan gagasan bervisi ke depan dengan berpijak pada kasus-kasus hidup dalam pemasaran Indonesia yang tesaji nyaris mirip “cerita bersambung” menjadikan enak dan mudah dibaca sehingga mampu membuat pembaca dan khalayak seolah menikmati hiburan bahkan orang diluar binsispun akan dengan mudah memahaminya.

    Alumnus Master di University of Strathclyde Glasgow dalam bukunya menekankan tentang redefinisi marketing. Redefinisi pemasaran yang dilakukan Hermawan sebagaimana dijelaskan dalam kerangka kerja Marketing Plus 2000 adalah menjadikan pemasaran sebagai jiwa tidak lagi sekedar menjadi salah satu anggota tubuh perusahaan. Hermawan Kertajaya menegaskan bahwa untuk bisa sukses bersaing dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan perusahaan-perusahaan Indonesia mesti melakukan redifinisi pemasaran. Sebab, pemasaran mesti mengikuti perubahan suatu variabel yang sangat menentukan.

    Selain itu Hermanan juga menegaskan adanya 3 (tiga) nilai utama dalam perusahaan. Pertama, merek lebih penting dapripada produk, karena pada hakekatnya pelanggan membeli merek bukan produk. Kedua, apapun bisnis yang dijalankan pemilik perudahaan harus menganggapnya sebagai bisnis jasa. Ketiga, setiap orang di dalam preusan harus mersa terlibat dalam proses pemuasan pelanggan, baik secara langsung atau tidak dan bukan hanya sebagai pelaksana dari statu fungís tertentu. Inilah beberapa pokok pikiran penting tentang kerangka kerta Marketing Plus 2000 yang pertama kali diperkenalkan melalui majalah SWA Agustus 1994 yang ternyata mendapat sambutan luas dari pelaku bisnis di tanah air.

    Buku ini terdiri atas 4 bagian yang masing-masing bab diawali dengan frame konsep penting Marketing Plus 2000 sehingga mempermudah memahaminya kemudian diikuti dengan “cerita-cerita sederhana” bisnis yang sarat “hikmah” dari realita bisnis Indoensia saat ini. Bab pertama mengulas tentang siasat dalam memenagi persaingan global, kedua berisi tentang strategi pemasarannya, diteruskan di bagian ketiga berupa tentang taktik pemasaran yang efektif dan terakhir, empat, meredefinisi nilai pemasaran.

    Menurut saya konsep yang ditawarkan Hermawan saat aplikable di semua hal seperti patrai politik, organisasi, jamaah, atau bahkan diri anda sekalipun. Sebuah organisasi atau jamaah dapat berkembang cepat berkembang apabila setiap anggota mampu menjadi marketer bagi ornganisasinya, menunjukkan sikap prilaku yang menarik, dan mampu menjadikan organisasi anda suatu brand. Atau diri sendiri, di era sekarang ini orang akan dapat maju dan berkembang apabila dapat “menjual” dirinya. Anda sendiri yang menentukan harga, segmentasi pasar, kualitas, dan tempat dimana anda menjual Sudakah anda siap MENJUAL diri anda?

    Strategi merupakan fenomena social yang mudah dijumpai di organisasi. Strategi adalah teknik atau metode untuk mengahapi sesuatu. Berikut adalah beberapa tentang teori strategi :
    1.Teori evolusi oleh Charles Darwin
    Dalam bukunya “The Origin of Species” ia menulis “it’s strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the ones most responsive to changes.” Hanya organisasi yang kuat saja yang dapat bertahan dengan perubahan.
    2. Teori Chamberlin
    Bahwa orgnanisasi yang bertahan adalah yang mampu untuk menentukan gayanya sendiri
    3. Teori Konstigensi
    Menyatakan bahwa organisasi yang bertahan adalah yang dapat memilih sendiri lingkungan aktifitasnya berdasarkan kinerja yang berlandaskan analisis matang Strenght, Weakness, Opportunity, dan Treat.
    Strategi diputuskan oleh manajemen (struktur) untuk diimplementasikan. Diantara yang menjadi pertimbangan penting dalam membuat kebijakan strategi adalah budaya organisasi demikian menurut Sathe (1983).
    Unsur budaya diantaranya : Kepemimpinan, Nilai/standar, Aturan main, dan Reward. Dalam perjalanannya budaya juga dapat dipengaruhi oleh individu-individu itu sendiri.
    Simaklah sosok Rosulullah yang sebelum membentuk organisasi Negara, beliau mempersiapkan individu-individu yang berkarakter unggul untuk melengkapi system organisasi Negara kelak.
    Diantara usaha Rosulullah itu adalah :
    1. Membentuk TEAM (Together Everyone Achieve More)
    2. Tujuan yang sama (li’ilai kalimatillah)
    3. Membuat Simbol seperti bendera, budaya masyarakat (QS.58:21)
    4. Regenerasi (QS.33:9)

    *Referensi : Yuana Ryan Tresna, Muhammad SAW on the Art of War, Bandung : Progressif, 2007

        Lingkungan kerja memiliki dinamika yang berbeda-beda. Tingkat perbedaan di masing-masing individu jelas memberi nusansa berbeda. Setiap ada aksi pasti ada reaksi, semisal intrik, iri, senang, gembira, kebersamaan, dan “kesewotan”.
    Meskipun sistem perusahaan sudah membagi masing-masing job pada unit-unit kerja. Ternyata tak bisa dipungkiri, nuansa senioritas atau orang lama memberi hegemoni untuk “melemahkan” yang baru dalam upaya “memanfaatkan” tenaga untuk melepas tanggung jawab sistem bisa kita jumpai dalam dunia kerja.
    Kadang tak jarang kita temui ungkapan sedikit kesal “Lha terus tugas Tim kamu apa? kok hanya kita saja yang dibrokno tugas macem-macem!.” Padalal kita yang baru ingin bekerja dengan keseriusan dalam lingkup ketenagan. Setelah sharing dengan rekan-rekan kerja baik yang “senior” dan “junior” maka dapa saya sampaikan setidaknya bagi pegawai baru yang harus disiapkan untuk menghadapi hal inidapat melakukan:

    1. Manfaatkan kesan pertama ; dengan melakukan perkenalan hangat kalau perlu sok akrab tapi jangan tampak sombong. Hindari gaya-gaya berlebihan tapi tetap pede.
    2. Identifikasi lingkungan kerja; lakukan kalsifikasi model rekan kerja anda. Adalah nyata bahwa karakter pribadi orang berbeda-beda, belajarlah dari orang lama yang anda percaya.
    3. Percaya Diri ; tunjukkan kesan mampu bahwa anda bisa, meski nanti anda perlu bantuan dalam melakukan tugas itu sebab itu mamsalah teknis.
    4. Jadilah manusia pembelajar. Hidup adalah belajar, kerja adalah belajar, memahami orang adalah belajar, bergaul adalah belajar. Bahkan sejak lahir hingga sekarang kita masih belajar mencari siapa saya yang sesungguhnya? Teruslah up grade diri anda

    Semoga ini dapat membantu, berusalahah karena anda adalah manusia yang berhati, belajarlah karena anda adalah manusia berakal, dan bekerjasamalah karena kita adalah manusia sosial.

    “….Engkau bukan segalaku, bukan tempat tuk hentikan langkahku, usai sudah semua berlalu, biarlah hujan hapus jejakmu….” lantunan lagu Peterpen meski ini untuk cinta, namun begitu lagu yang kudengar saat mengetik ini memberiku “sesuatu”i. “Kenapa tidak kita hapus saja masalah yang membelenggu sebab itu bukanlah sesuatu yang mengentikan langkah kita?”
    Telinga yang mendengar dan mata yang melihat setiap saat mengenai diri kita Mengapa kadang membuat kita lemah, lesu, malas bahkan kadang terhenti oleh akibat penilaian orang, kritik orang, kesalahan diri, atau berbagai hal yang kita buat yang itu kita anggap salah..
    Setia yang kita dengar dan lihat di lingkungan kerja kadang atau sering kita tanggapi sebagai penilaian, mungkin ada sebagian yang berusaha mengabaikan atau menghilangkan dengan merepresi diri (istilah psikoanalisis) dalam alam bawah sadar yang kadang malah terkuak secara tidak sadar.
    Penangkapan makna ini kadang berbeda tiap orang kadang menjadi masalah atau malah menjadi pelecut jiwa atau malah kita biasa saja karena…ah sudah biasa…. tergantung bagaimana kita membuat border diri tentang apa yang terlihat dan terdengar indera kita. Salah satu unsur penting yang menjadi bingkai kita adalah KEPERCAYAAN.
    Jangan berusaha mendapatkan angka tinggi, kalau ini akan merusak kepercayaan anda” DR. Schwartz dalam Berpikir dan Berjiwa Besar mengingatkan. Kepercayaan itu mahal kawan! Buat apa kita memakai topeng untuk menutupi setiap kelemahan apaila itu manusiawi, atau “membalas” dendam setiap perlakuan yang kita anggap mendzolimi. Itu sama saja dengan memaksakan menipu kepercayaan manusia yang pada dasarnya memliki kelemahan insani. Tak ingatkah bahwa manusia itu pada dasarnya baik, meski kadang bias berbuat salah. Ataukah kita lupa pesan suci Rosulullah “Sebaik-baik orang berbuat salah adalah memohon maaf dan ampun serta tidak mengulangi lagi perbuatannya.”

     Angka! Suatu term matematik yang sangat familier. Angka adalah suatu yang pasti, saklek, 2 ya 2, 7 ya 7 bukan 6 atau 9. Akan tetapi apa yang dapat dirasakan apabila angka itu adalah bentuk sebuah NILAI, bahkan nilai ujian anak anda 4 atau UNAS yang kontroversi kemarin seorang siswa mendapat angka 4,24, pasti anak itu tidak lulus sebab angka yang harus dicapai adalah minimal 4,25, namun berbeda apabila mendapat nilai Absolut seperti yang didapat salah satu siswa SMP I Surabaya mungkin yang terucap “Hore!!” atau yang relegius “Alhamdulillah!” dan kata or kalimat lainnya.

    Atau yang lain “Rapor kerja anda menurut anda berkisar antara 4 – 5.” Tampak kejam memang, ibajat palu hakim terketuk. Tapi itulah angka apabila digabungkan dengan ruang-ruang human life.
    Setidaknya saya menjumpai KEBAHAGIAN sebagai nilai positifnya dari angka ini yaitu kejelasan. Kita akan merasa mudah untuk mengevaluasi untuk mempersiapkan agar kedepan lebih berprestasi. Kita juga akan tahu seberapa kemampuan yang telah kita lakukan dinilai oleh orang lain. Kita juga tahu itulah usaha kita yang telah dilakukan.
    Sebagai evaluasi, seyogyanya penilai memberikan tanda mana yang salah. Ibarat guru yang memberikan 10 soal dan mengembalikan jawaban beserta nilainya dengan mencoret mana saja yang salah.
    Ingatlah Allah membebankan sesuatu sesuai dengan kadar kamampuan hamba-NYA. Ada lagi “orang-orang yang berfikir besar melatih diri untuk tidak hanya melihat kenyataan, akan tetapi juga kemungkinan-kemungkinan positif yang ada dalam kenyataan” hal. 93 terbitan Gunung Jati Jakarta setidaknya itu ungkapan Dr. DJ. Schwart dalam buku best seller “Berfikir dan berjiwa besar” Temukan nilai positif itu kawan!!!