Posts Tagged ‘ISLAMY’

   Materi ini saya dapat saat sholat Tarawih di Masjid Ar Rahmah SDIT Utsman bin Affan yang sudah melaksanakan sholat Terawih bersama sejak awal puasa ini. Materi disampaikan oleh Dr.M.Baihaqi, MA seorang dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kesimpulannya saja yang akan saya share kepada pembaca blog tercinta ini he..he…

  10 hal itu  menjadi indikator apakah puasa seorang muslim telah “berhasil” apa belum. Meski puasa adalah ibadah yang Allah SWT sendiri yang memberikan balasan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ibadah dalam Islam selalu memiliki dampak terhadap sosial, dan inilah yang bisa dilihat, dirasakan, dan diukur oleh manusia.

  10 hal yang bisa menunjukkan kesuksesan seorang muslim berpuasa Ramadhan adalah :

  1. BERGEMBIRA DENGAN DATANGNYA RAMADHAN. Saya pernah teringat sebuah riwayat yang kurang lebih bermakna (mohon koreksi jika salah 🙂 ) bahwa seorang muslim yang benar akan menyambut baik datangnya bulan Ramadhan bahkan merindukan kedatangannya. Maka kesipulannya adalah perlu kita bergembira dengan datangnya bulan suci ini, jika tidak bisa berusahalah untuk bergembira meskipun dengan alasan yang mungkin sepele seperti bisa berbuka bersama, bisa sholat bersama, bisa belanja bersama, dll.
  2. BANYAK MELAKUKAN IBADAH SHOLAT SUNNAH. Seperti sholat Dhuha, sholat sunnah Rawatib, dll yang memang disunnahkan  atau dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW bukan dibuat-buat.
  3. TIDAK MENINGGALKAH QIYAMUL RAMADHAN. Atau yang biasa dikenal dengan sholat Tarawih sepanjang Ramadhan tidak boleh bolong-bolong.
  4. BANYAK MELAKUKAN INFAQ SHODAQOH. Ini tidak saja berupa uang atau materi namun termasuk juga tenaga dan pikiran. Bahkan terseyum kepada saudara semuslim juga termasuk shodaqoh kata Rasulullah SAW lho…
  5. MEMBERIKAN BUKA PUASA KEPADA ORANG YANG BERPUASA. Zaman sekarang tidaklah sulit melakukan yang satu ini, cukup lewat transfer rekening atau SMS ke penyedia pelayanan sosial terutama kepada orang yang memang membutuhkan.
  6. MENJAUHI MAKSIAT. Ini mutlak dilakukan bahkan tidak saja di bulan puasa namun juga di hari-hari biasa. Menurut Umar bin Khattab perbuatan maksiat adalah perbuatan yang jika kamu telah melakukan tidak ingin diketahui oleh orang lain.
  7. MENJAUHI PERBUATAN YANG MUBAH NAMUN SIA-SIA. Mungkin ini sedikit sulit melakukannya contoh saja ya… menjauhi menonton TV, jalan-jalan, baca koran, dll. Memang perbuatannya mungkin tidak termasuk dosa namun bisa melalaikan kita untuk melakukan hal yang wajib dan sunnah.
  8. MAMPU MENGKHATAMKAN AL QUR’AN. Sebagaimana para sahabat Nabi yang di bulan ini mereka berlomba-lomba banyak-banyakan khatam Al Qur’an bahkan Utsman bin Affan selama bulan Ramadhan mampu mengkhatamkan 30 kali. Bagaimana dengan anda dan saya ?
  9. BANYAK BERSILATURRAHMI. Sebagai bagian dari sunnah dan mempererat persaudaraan sangat penting, khususnya kepada orang yang membutuhkan.
  10. MELAKUKAN I’TIKAF DI 10 HARI TERAKHIR. Mungkin yang terakhir ini sangat berat apalagi bagi kita yang memiliki kesibukan kerja. Jam kerja kita saja baru 5 hari terakhir yang libur. Bahkan jika libur kita banyak disibukkan dengan yang aktifitas lainnya misalnya saja persiapan lebaran atau lainnya. Oleh karena itu lakukannlah Itikaf sebenarnya sebisa mungkin di masjid khususnya hari-hari ganjil di 10 hari terakhir, terutama saya sarankan kepada yang masih muda dan belum berkeluarga sebab waktu itu masih memungkinkan untuk i’tikaf 10 hari penuh. Jika masa belum berkeluarga ini lewat, mungkin bisa-bisa seumur hidup tidak bisa penuh, tapi jika kita punya niat dan semagat pasti mampu. Ini pengalaman pribadi.

  Demikian rangkuman materi terawih yang saya dengar dan sedikit saya komentari namun tidak keluar dari isi. Setelah saya pikir-pikir mungkin benar yang bisa mencapai 10 hal diatas adalah orang-orang yang terasa atau tampak berhasil dalam puasanya.

  Semoga kita bersama bisa mencapainya, dan jika yang belum ada perencanaan mulai saat ini RENCANAKAN ULANG TARGET PUASA ANDA…. mari kita berdoa bersama-sama agar mampu mencapainya secara bersama.

 

  1. Makan dan minum yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari.
    Dalam hal minum ini, para lansia (lanjut usia) seringkali tidak merasa haus walau baru minum sedikit. Namun demi kesehatan, hendaknya diusahakan untuk minum yang cukup meski tidak haus.
    Minum air di sini tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
  2. Untuk kebutuhan kalori, biasanya wanita membutuhkan kalori sekitar 1.900 kalori, sementara pria 2.100 kalori.
    Kalori sebanyak ini bisa terpenuhi dari makanan dan minuman yang disantap selama sahur dan buka puasa. Tapi tentunya, makanan dan minuman itu harus memenuhi standar gizi yaitu 50 persen karbohidrat, 25 persen lemak, 10-15 persen protein, serta vitamin dan mineral secukupnya.
    Untuk makanan, sebaiknya pilih makanan alami karena lebih aman.
    Misalnya: karbohidrat diperoleh dari nasi, kentang, mi atau jagung. Protein dari daging, ikan, tempe, tahu, dan lain-lain. Sedangkan sumber vitamin dan mineral ada pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, hijau tua, dan merah.
  3. Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.
    Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis.
    Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Selain berguna untuk menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat.
  4. Sedangkan pada saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya. Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak.
    Tapi ingat, sebaiknya makan sahur JANGAN terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari.
  5. Jika tidak bisa makan nasi dalam jumlah yang cukup banyak (karena ada perubahan pada lambung dan gerakan usus) cobalah untuk makan camilan.
    Untuk mencegah sembelit, sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi setiap hari.
  6. Istirahat di waktu siang hari. Ini berguna untuk menghindari keluarnya keringat yang sangat banyak.

“Didiklah anakmu karena ia akan hidup di zaman yang bukan zamanmu” (Ali bin Abi Tholib)

Pendidikan

—Adalah proses “memanusiakan” manusia.
—Menjadi amanah bangsa :
1. Muqodimah UUD 1945
2. Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan
3.Pasal 3 UU no.20/2003 tentang Fungsi Pendidikan Nasional

JAUH SEBELUM ITU …
—Alah sudah menegaskan dalam Al Qur’an tetang kedudukan ILMU dalam Islam.
1)Misi Kekhalifahan ditunjang dengan Ilmu (QS. Al Baqarah 30-31)
2)Ilmu datang mendahului sebelum Iman (QS. Al Alaaq 1-5)
3)Semua Nabi dan Rasul dibekali ilmu/hikmah
4)Syarat mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat adalah dengan Ilmu
5)Allah mengangkat derajat orang yang berilmu
Tujuan Terbesar Pendidikan
Menjalankan amanah Allah di Bumi menjadi :
1. KHALIFAH berfungsi sebagai IMARAH dan RI’AYAH
(QS. Al Baqorah 2 : 30)
2. INDIVIDU berfungsi sebagai ABID
(QS. Ad Dzariyat 51 : 56)

PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM
1.Paradigma ‘ilmullah

2.Paradigma Holistik – Integralistik

Arah pendidikan adalah menjadikan manusia SEBENARNYA (sesuai dengan potensi dan kapasitas yang dimiliki) dan SEUTUHNYA (sesuai dengan fitrah dan norma)

Kesimpulan
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan, maka Allah menjadikan ia pandai mengenai agama (dan Ia ilhamkan petunjukNya)” (HR. Muttafqun alaihi)
Ilmu menurut Ibn Khaldun (1332-1406)
—Menurutnya Ilmu dalam Islam mencirikan ilmu pengetahuan sebagai berikut :
1.Theosentrik (QS. Al Imran 60)
2.Monokotomik (QS. Al Ghasiyah 17-20)
(Agama adalah sumber Ilmu)
3.Ilmu tidak bebas nilai (QS. Ali Imran 190-191)

Tak ada yang meragukan cinta orang tua kepada anaknya, sebab itulah fitrah kesucian yang dititipkan kepada hati seorang ibu dan ayah. Dengan cinta ini orang tua rela membanting tulang, memeras keringat mencari sesuap nasi demi kelangsungan hidup anaknya tercinta, mereka lebih mengutamakan anak ketimbang dirinya. Begitu suci dan indah Allah memberikannya kepada para orang tua, namun ada yang memudarkan pancaran kesucian cinta,

Bukankah kita masih mendengar berita bayi yang meninggal dibunuh ibunya, anak yang dicekik ayahnya, atau bahkan mengajak anaknya bunuh diri? Sesungguhnya pancaran kesucian cinta tidak hilang namun tertutupi oleh nafsu yang dirias indah oleh syaitan yang menghingapi orang tuanya.

Namun Allah juga batasan cinta kita kepada anak, sebab Allah murka bila kita orang tua mencintai anak lebih daripada-NYA. Sang Pemberi Cinta tidak mau diduakan. Maha Pemilik Cinta memberikan batasan bercinta yang benar

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah  Barang siapa yang berbuat demikian, itulah orang-orang yang rugi”

(QS. Al Munafiqun : 9)

Merasa benci dan marah pasti dirasakan setiap manusia yang normal tentunya. Namun kedua perasaan itu dapat dipersepsi berbeda dengan si empunya marah itu sendiri, artinya marah dan benci dapat bermakna berbeda antara yang melakukan marah dan yang melihatnya.

Tapi jika kemarahan dan kebencian itu muncul secara bersamaan dan dilakukan oleh banyak orang tanpa membedakan ras, suku, dan agama itu artinya rasa MARAH dan BENCI itu adalah sisi kemanusian sosok manusia, dan itu pasti dimiliki yang namanya manusia. Itulah yang dikatakan Allah sebagai FITRAH.

Begitulah yang saya dan anda rasakan saat melihat kejahatan ISRAEL , itulah yang kita sebut bersama sebagai THE REAL TERORIST yang sesungguhnya. Bagaimana tidak? kaum yang dulunya diterima dengan baik sebagai tamu di daratan Palestina, kini mengklaim sebagai pemilik sah tanah Palestina. Apa beda mereka dengan Penjajah!!! tentu sama saja, merekalah teroris, merekalah penjahat perang, merekalah…merekalah… sejelek-jelek bangsa yang ada di muka bumi ini, anehnya ada juga yang mendukung (Amerika) entah siapa yang layak menklaim sebagai penguasa bumi? Amerika atau Israel “si penjahat”.

Jawabnya tentu tidak ada, namun merekalah yang mengkangkangi kehormatan manusia di dunia, tapi kenapa kita tidak bangkit???

Saya sadar, diam kita bukan bisu, diam kita bukan juga setuju, diam kita adalah bentuk ketidak berdayaan yang secara tidak langsung kita sendiri yang membuatnya.

Kenapa kita tidak berteriak! Kenapa kita tidak hajar saja! kenapa kita kita cuma keluar kata-kata marah yang SOPAN.  ISRAEL tidak layak untuk mererima kemarahan kita dengan sopan, mereka layak DIHAJAR.

Nah, siapa yang bisa menghajar mereka, kita semua melalui pemimpin bangsa, melalui pemuka agama, melalui jamaah, dan masih banyak lagi. Tapi Kenapa kita hanya diam!!!

Betapa senangnya jika kita memiliki sesuatu yang baru. Baju baru, jam baru, rumah baru, mobil baru, sepeda baru, teman baru, dan baru baru yang lain. Namun, ada baru yang dapat menjadikan diri manusia tidak enak sehingga merindukan status quonya, siapa yang senang apabila mempunyai sakit baru, musuh baru, dosa baru, dan baru baru lainnya yang berarti negatif.

Selamat datang tahun baru Hijrah 1430 dan juga tahun 2009 M. Datangnya hari dengan dua momen yang bemiliki makna “baru” ini menjadi istimewa atau biasa saja (bagi yang menganggapnya begitu) sebab setidaknya menurut saya momen tahun baru menjadikan kita hal-hal yang baru, saya merasa tahun baru atau tidak itu BIASA SAJA sebab hari esok itu adalah baru dan selamanya adalah baru. Apa kita tidak sadar juga jika hari esokpun terasa menjadi baru? Apakah kita tahu yang akan terjadi esok? Jika tidak tahu kan artinya itu BARU. Jika ada yang mengetahui hari esok maka layaklah ia mengatakan hari esok adalah hari biasa.

Bagi saya semua hari adalah HARI BARU dan menjadi tahun baru.